Minggu, 06 November 2016

Gunung Sumbing Via Kaliangkrik : Perjalanan Mendaki

     Gambar 1. Perjalanan Mendaki
Cerita Sebelumnya :

     Cerita ini adalah lanjutan dari postingan saya yang berjudul "Desa Butuh". Lokasi desa yang jauh dari pusat kota membuat jalur ini terbilang sepi. Apalagi pada musim penghujan, tak banyak pendaki yang lewat jalur ini. Saat tiba di basecamp pendakian, tidak ada pendaki lain yang menginap di basecamp. Hanya ada beberapa motor yang dititipkan. Hal ini menjadi tanda bahwa kami bukan satu-satunya rombongan pendaki yang naik.

Senin, 31 Oktober 2016

Gunung Sumbing Via Kaliangkrik : Desa Butuh

     

     Secara administratif Gunung Sumbing terletak di tiga wilayah Kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Kaliangkrik merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Magelang. Di Kecamatan ini terdapat salah satu jalur pendakian Gunung Sumbing, tepatnya berada di desa Butuh. Jalur pendakian melalui kaliangkrik mungkin tidak sepopuler Garung, namun pesona alam dan keramahan warganya membuat saya selalu merindukannya. Cerita kali ini adalah perjalanan ke dua saya menapaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik. 

Senin, 10 Oktober 2016

Curug Glawe : Keindahan Tersembunyi di Desa Cening, Singorojo, Kendal

Gambar 1. Curug Glawe

     Curug Glawe??? iya Glawe. Mungkin namanya masih terdengar asing, bagi teman-teman yang berdomisili di Semarang. Namanya mirip dengan Curug Lawe yang sudah terkenal di kalangan warga Semarang. Sehingga banyak yang mengira Curug Glawe ini berada di desa Kalisidi, Gunungpati, Semarang. Tapi secara administratif lokasi Curug Glawe ini terletak di Desa Cening, Kecamatan Singorojo, Kendal. Lokasinya yang jauh dari pusat kota membuat tempat wisata ini kurang dikenal, bahkan oleh warga kendal sendiri. Cerita kali ini adalah perjalanan saya sewaktu mengunjungi Curug Glawe, yuk simak kelanjutannya :D.

Minggu, 25 September 2016

Gunung Papandayan : Perjalanan Pulang

Gambar 1. Elf jurusan Cikajang-Bandung

     Setelah mengulas perjalanan dan transportasi dari Semarang menuju jalur pendakian Gunung Papandayan. Kali ini saya akan membahas perjalanan pulang. Postingan ini menjadi penutup dari catatan perjalanan saya di Gunung Papandayan. Oh iya sebenarnya rute ini juga bisa di gunakan untuk teman-teman yang berada di Kota Solo maupun Jogja, tinggal disesuaikan saja jadwal keretanya. Cerita sebelumnya bisa dibaca di bawah :

Rabu, 21 September 2016

Gunung Papandayan : Fun Hiking

Gambar 1. Hutan Mati 

     Putihnya kawah terlihat dari kejauhan, kepulan asap belerang nampak keluar dari celah bebatuan. Tak lama lagi kami akan sampai, tak sabar rasanya ingin segera menapaki indah ciptaan Nya di Gunung Papandayan. Belasan jam kami lewati, mulai dari mengendarai motor, naik kereta, angkot dan diakhiri dengan menggunakan jasa ojek. Akhirnya kami sampai di Gunung Papandayan. Oh iya saya berangkat dari Semarang bersama kedua teman, baca dulu cerita sebelumnya yah Perjalanan Menuju Jalur Pendakian.

Kamis, 08 September 2016

Gunung Papandayan : Perjalanan Menuju Jalur Pendakian

    Gambar 1. Gunung Papandayan

     Dikesempatan kali ini saya akan berbagi tentang transportasi dari kota Semarang menuju Gunung Papandayan. Gunung Papandayan terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berawal dari obrolan di warung kopi kami berencana untuk mendaki ke Gunung Papandayan. Rencana ke gunung ini juga berdasarkan rekomendasi teman. Saat itu kami memutuskan berangkat pada tanggal 27-29 Mei 2016.

Rabu, 31 Agustus 2016

Sabtu Minggu Di Pulau Karimun : Penutup

     
Gambar 1. Bukit Love

     Hari ini saya akan melanjutkan cerita sambungan dari "Destinasi" dan "Akses". Cerita ini adalah bagian akhir dari catatan perjalanan saya di Kepulauan Karimun Jawa. Oke lanjut yah, jadi setelah mengunjungi beberapa destinasi alam dengan serangkaian jadwal yang padat, akhirnya kami kembali ke homestay pada jam 18.00. 

Rabu, 13 Juli 2016

Sabtu Minggu Di Pulau Karimun : Destinasi

Gambar 1. Menyelam di area snorkeling 

     Menyambung cerita saya sebelumnya : Akses. Kali ini saya akan mengulas tentang destinasi wisata yang saya kunjungi di kepulauan Karimunjawa. Karimunjawa merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Maka dari itu saya menyebut kawasan ini dengan sebutan "kepulauan". Tentu tak perlu ditanya lagi, obyek wisata disini kebanyakan berhubungan dengan laut dan pantai. Mungkin hanya sedikit destinasi yang akan saya bahas disini dan belum mencakup secara keseluruhan keindahan dari Kepulauan Karimunjawa. Maklum saat itu waktu yang terbatas, hehe. Yuk langsung aja kecerita :D.

Rabu, 22 Juni 2016

Sabtu Minggu Di Pulau Karimun : Akses

     
Gambar 1. Menuju Pulau Karimunjawa

     Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan menuju Pulau Karimun Jawa. Perjalanan ini berawal dari tawaran teman saya untuk menggantikan paket wisata ke Karimunjawa. Paket wisata tersebut berangkat pada hari sabtu 23 Januari 2016, jam 01.00 wib dari pelabuhan Tanjung Mas (Semarang). Dan saya baru mendapat tawaran pada hari Jum'at 22 Januari 2016, sehabis sholat ashar. Itu artinya saya harus berangkat malam itu juga. Mendadak sekali, tapi tidak apa-apa karena sebanding dengan harga yang saya dapatkan. Saya hanya mengganti uang sebesar 500rb, uang tersebut tidak sampai setengah dari harga paket wisata. 

Kamis, 16 Juni 2016

Melihat Penangkaran Hiu Di Pantai Bangsring, Banyuwangi

Gambar 1. Menyebrang ke rumah apung

     Pantai Bangsring merupakan pantai yang terletak di desa Bangsring, kecamatan Wonorejo, Banyuwangi. Pantai Bangsring lebih dikenal dengan rumah apungnya yang terletak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Di rumah apung tersebut terdapat beberapa karamba yang disekat-sekat untuk penangkaran hiu. Sekat tersebut berfungsi untuk memisahkan hiu berdasarkan umurnya. 

Minggu, 06 Maret 2016

Mendaki Ke Kawah Ijen

Gambar 1. Asap belerang di kawah Ijen

     Postingan kali ini adalah lanjutan dari serangkaian cerita perjalanan di Banyuwangi, Jawa Timur. Cerita sebelumnya bisa dibaca disini :


     Jam 19.00 wib saya tiba di rumah singgah milik Pak Rahmat. Untuk teman-teman yang baru membaca postingan ini, mungkin belum tahu siapa Pak Rahmat. Pak Rahmat merupakan pemilik dari Rumah singgah dan penyedia jasa transportasi yang berlokasi di depan Stasiun Karangasem, Banyuwangi. Saat itu saya segera beristirahat, setelah seharian berkeliling Taman Nasional Alas Purwo. Di Rumah singgah saya sempat bertemu dengan beberapa rombongan lain. Mereka berencana untuk mendaki kawah ijen malam ini. Rencana yang sama, membuat kami bergabung. Setelah berbincang kami memutuskan untuk berangkat jam 23.00 wib.

Kamis, 18 Februari 2016

Musim Penghujan, Saat Yang Tepat Untuk Menanam Pohon

  
Gambar 1. Ilustrasi

   Pohon merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kehidupan kita di Bumi. Pada saat musim penghujan, berbagai pohon dapat berkembang lebih maksimal, karena menerima suplai air lebih mudah dari hujan. Pohon mempunyai beberapa manfaat anrata lain :


Minggu, 14 Februari 2016

Mencegah Hipotermia dan Cara Mengatasinya (Tips)

Gambar 1. Hypothermia
     
     Jika berbicara tentang naik gunung, hipotermia tentu sudah tidak asing lagi di kalangan pendaki. Hipotermia merupakan salah satu penyakit yang bisa saja menyerang kita saat melakukan pendakian. Hipotermia merupakan kondisi dimana mekanisme tubuh tidak mampu mengatasi tekanan suhu dingin, hal ini diikuti penurunan suhu tubuh dibawah suhu normal. Dalam kondisi normal suhu tubuh manusia adalah 37°C, sedangkan orang yang mengalami hipotermia suhu tubuhnya dibawah 35°C.

Sabtu, 13 Februari 2016

Peninggalan Bersejarah Di Pantai Ngobaran, Gunung Kidul, DIY

   
Gambar 1. Pantai Ngobaran

     Pantai Ngobaran merupakan salah satu dari obyek wisata pantai yang terletak di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul. Nama Ngobaran sendiri diambil dari sebuah cerita rakyat yang berarti terbakar atau membakar diri. Diceritakan bahwa di pantai ini Prabu Brawijaya V (keturunan terakhir raja Majapahit) membakar diri setelah menemui jalan buntu saat melakukan pelarian. Prabu Brawijaya melarikan diri karena enggan di-Islamkan oleh puteranya Raden Fattah (raja Demak), pasca runtuhnya kerajaan Majapahit.