Hari ini gue lagi pengen bahas tentang Ultralight Hikking/Trekking nih. Ultralight adalah salah satu teknik manajemen peralatan mendaki gunung yang biasa gue gunain saat mendaki gunung. Semoga saja setelah gue posting ini, carriel gue masih laku buat disewa-sewain,haha :D
Sebelumnya yuk kita bahas dulu :
Apakah ultralight hiking atau ultralight trekking itu?
Atau bisa juga pertanyaannya menjadi, kenapa orang-orang mau membawa beban 15 – 20 kg dengan ranselnya? yang didalamnya berisikan perbekalan, peralatan serta kebutuhan saat berada di alam bebas. Dengan kondisi beban berat seperti itu akan membuahkan beberapa problem yaitu:
- Lambat, membosankan
- Kelelahan, lekas marah, dan rendahnya rasa kebersamaan saat di jalan setapak
- Meningkatkan kemungkinan untuk terluka, sakit dipunggung, keseleo mata kaki, lutut nyeri, otot sakit, memar atau lecet, sakit dibagian pinggul serta bahu, dan lain-lain.
- Perjalanan hiking atau trekking yang panjang berarti juga akan membuat waktu untuk bersantai di tenda sangat sedikit.
- Saat kita mulai mendirikan tenda dan mencoba beristirahat, kita akan merasa sangat letih dan membuat malas untuk melakukan hal lain.
Semua hal diatas merupakan penghambat untuk menikmati alam sekitar, sedangkan tujuan kita ke alam bebas adalah untuk menikmatinya, jadi kenapa tidak kita ubah? Bagaimana jika kita pergi dengan ransel ukuran 30 – 40 lt untuk perjalanan 3 hari 2 malam? Dengan ukuran dan berat seperti ini, perjalanan yang biasanya terasa berat karena menahan beban ransel seukuran 70 lt, akan terasa lebih ringan. Serta kita akan lebih bisa menikmati alam bebas sepanjang perjalanan, dan juga kita bisa lebih cepat sampai di lokasi tujuan.
Dengan pemilihan peralatan dan mengaturnya dengan tepat, ransel kapasitas 40 lt akan terasa sangat cukup sekali untuk perjalanan diatas. Mengenai contoh-contoh peralatan ultralight akan dibahas pada bagian lain.
Untuk siapa ultralight hiking (backpacking) itu?
Ultralight backpacking adalah untuk semua orang yang serius dengan kegiatan trekking atau naik gunung. Ransel yang berat akan merubah pandangan banyak orang baru yang ingin menyukai perjalanan trekking menjadi kapok dan tidak mau mencoba lagi.
Apakah aman?
Setiap ultralight hiker atau trekker membawa semua peralatan yang sama tingkat safety point-nya seperti halnya yang dibawa oleh hiker atau trekker pada umumnya. Seperti, pakaian, alat tidur, shelter, P3K, wadah air dan sebagainya. Tetapi seperti hal lainnya dalam hidup ini, tidak ada garansi bagi yang tidak berpengalaman. Salah keputusanlah yang akan menyebabkan masalah dalam pendakian, bukan karena peralatan. Ini bisa terjadi pada seseorang yang membawa banyak peralatan tanpa mengerti untuk apa dan kapan digunakannya. Biasakanlah diri dengan teknik pendakian, serta dengan peralatan yang optimal, dan juga biasakanlah latihan emergency teknik serta diatas semua itu juga berlatih untuk mengambil keputusan yang tepat. Semakin sering anda berlatih maka akan semakin mengerti bagaimana meminimalkan peralatan tanpa mengurangi kenyamanan anda. Saat ini ada banyak sekali peralatan yang dibuat dan dirancang seringan mungkin. Akan tetapi harganya masih sangat mahal, meskipun begitu anda bisa merancangnya sendiri dan membuatnya, tentu saja biayanya jauh lebih murah.
Lalu, apakah sebenarnya ultralight hiking atau trekking itu?
Ada banyak sekali individu-individu yang menerjemahkan arti ultralight ini, tetapi dari semua itu pada prinsipnya ultralight hiking atau trekking adalah suatu cara atau teknik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang ringan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip safety prosedur serta juga kenyamanan kita selama berada di alam bebas. Dan prinsip ultralight ini bukan hanya untuk perseorangan saja akan tetapi bisa juga diterapkan dalam perjalanan berkelompok. Dan kesemuanya itu membutuhkan perhitungan yang matang pada perencanaan perjalanan. Perlu diingat ultralight disini bukanlah mengurangi kuantitas dari peralatan yang dibawa, akan tetapi membuat sebuah peralatan menjadi sederhana dan ringan tanpa kehilangan kualitas penggunaannya. sumber
Sekarang udah pada tahu kan apa itu Ultralight, nah kali ini gue bakal ngeshare peralatan yang biasa gue bawa ketika naik gunung beserta cara packingnya. Ini perlatan yang biasa gue bawa sewaktu naik gunung :
Gambar 1. Peralatan
Peralatan melputi :
- Tas daypack (untuk peralatan mendaki) dan tas kecil (untuk p3k dan barang-barang kecil yang lain)
- Sleeping Bag
- Matras
- Jas Hujan
- Tenda (gue biasa pake tenda kapasitas 2-3)
- Peralatan masak dan makan (nesting,kompor,gas,sendok dan gelas)
- Logistik (sesuaikan dengan lama perjalanan anda)
- Pisau besar dan pisau lipat
- Air Minum botol besar 1,5L(untuk persediaan) dan botol kecil (untuk minum selama perjalanan) (cukup untuk 1hari digunung yang tidak memiliki sumber mata air)
- Senter
- Kamera, HP dan Powerbank (selain untuk mengisi daya baterai yang habis powerbank juga bisa menjadi senter cadangan)
Cara packing
Gambar 2. Pisahkan tenda dengan framenya
Ket : Pisahkan frame dan gulung tenda hingga sekecil sleeping bag, kemudian masukkan dibagian tas paling dasar.
Gambar 3. Masukan logistik dan kompor kedalam nesting
Ket : jika logistik tidak muat, sebagian logistik dipisahkan saja. Yang terpenting maksimalkan setiap ruang yang ada.
Gambar 4. Peralatan yang sudah diringkas
Ket : Masukan semua peralatan kedalam tas, taruh tenda dan sleeping bag diposisi paling bawah, kemudian disusul nesting, gas, kemudian botol air minum besar(posisi botol adalah tidur), dan jas hujan. Untuk senter hp,kamera,pisau atau powerbank taruh dibagian kantong Tas yang mudah dijangkau. Sisa kan frame,matras dan tas kecil diluar Tas daypack
Gambar 5. Setelah dipacking
Ket : Setelah seperti ini, packing frame tenda dengan matras, caranya tinggal digulung kedalam matras.
Gambar 6. Packing selesai
Ket : Matras dan frame tenda yang sudah digulung bisa ditaruh diluar Tas dengan pengait yang ada. Untuk ini menyesuaikan model Tas saja.
Gambar 7. Tas digendong
Ket : Siap jalan, botol air minum kecil bisa dimasukan kedalam tas kecil, agar lebih mudah diambil ketika istirahat.
Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk melakukan perjalanannya, salah satunya adalah perjalanan mendaki gunung, ini cara yang sering gue gunain ketika mendaki gunung yang dekat dengan lokasi gue (yaitu Jawa Tengah). Mudah bukan, silahkan bagi yang tertarik untuk mencobanya. Sekian dari gue terimakasih, sudah mampir baca.
-