Selasa, 02 September 2014

Mengisi Liburan Di Pantai Srau, Pacitan

Gambar 1. Pagi hari di Pantai Srau

     Hari ini saya akan bercerita tentang perjalanan saat berlibur di Pantai Srau Pacitan. Ini adalah kesekian kalinya saya mengunjungi kota Pacitan dan liburan kali ini berawal dari perjalanan saya sebelumnya saat mencari referensi liburan yang menarik (baca postingan sebelumnya "Jelajah Pantai Selatan Jawa di Kota Pacitan, Jawa Timur"). Rencana kami sebenarnya ingin camping di Pantai Buyutan, namun karena belum adanya fasilitas yang ada (seperti mck dan musola), akhirnya kami memutuskan untuk mengganti tujuan ke Pantai Srau, karena Pantai srau mempunyai fasilitas yang cukup lengkap seperti mck dan musola.



     Sabtu, 12 April 2014, tepatnya jam 01.00, kami berangkat dari Semarang menuju kota Pacitan. Yah kami berangkat sepagi ini karena untuk memaksimalkan pemakaian dari mobil yang kami sewa. Selain itu rencana kami memang tiba di Kota Pacitan pada pagi hari, sehingga kami mempunyai banyak waktu dan bisa menikmati perjalanan tanpa harus terburu-buru. Saat di Pacitan kami berencana untuk mengunjungi Goa Gong pada pagi hari, kemudian lanjut ke Pantai Srau pada sore harinya.

     Perjalanan dari Semarang ke Pacitan biasanya membutuhkan waktu sekitar 6 jam, namun karena jalan yang sepi kami tiba di Goa Gong pada jam 6.30. Saat itu tempat wisata Goa Gong masih belum dibuka, hanya terlihat beberapa petugas yang sedang membersihkan halaman. Disana kami beristirahat untuk menghilangkan rasa kantuk yang kami rasakan ketika di perjalanan, kami tidak tidur karena menemani mengobrol salah satu teman saya yang memegang kemudi mobil, hal ini kami lakukan agar teman saya tidak mengantuk saat mengemudi. Selain istirahat kami juga membuat kopi dan mie instan, yah kami memasak di tempat wisata ini karena pagi itu warung-warung disekitar masih belum buka.

Gambar 2. Istirahat di Goa Gong

     Jam 9.00 suasana di Goa Gong sudah mulai ramai, banyak wisatawan yang juga berkunjung di Goa Gong saat itu. Karena sudah mulai ramai, kami pun segera mengemasi barang-barang yang berserakan seperti peralatan memasak yang kami gunakan saat istirahat. Setelah mengemasi barang-barang, kami pun memasuki Goa Gong, sebelum masuk kedalam Goa wisatawan akan melewati pasar yang menjual berbagai macam produk dan berbagai oleh-oleh khas kota Seribu Satu Goa ini, salah satunya adalah sale pisang yang bentuknya seperti keong. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah.

Gambar 3. Sale Pisang

     Setelah melewati pasar, kami tiba di depan mulut Goa. Kami masuk, didalam Goa sudah ada penerangan berupa lampu-lampu, namun di dalam Goa masih terbilang cukup gelap. Saya sarankan apabila teman-teman pembaca mengunjungi tempat ini bawa/sewalah senter, agar kaki tidak tersandung bebatuan yang ada di dalam Goa. Untuk menyusuri keseluruhan Goa kami membutuhkan waktu sekitar 30menit, disini sudah terdapat pengaman/pegangan untuk berjalan yang mengarahkan kami untuk berkeliling Goa. Setelah cukup lama berkeliling akhirnya kami keluar dari Goa. Kami menuju keparkiran dan bersantai-santai, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Srau.

Gambar 4. Tak lupa narsis di dalam Goa

     Jam 11.30 kami meninggalkan Goa Gong, kemudian menuju Pantai Srau. "Pantai Srau terletak 25 km dari kota Pacitan, tepatnya di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku. Pantai Srau memiliki 3 lokasi pantai. Di bagian timur untuk melihat matahari terbit, di bagian barat untuk melihat matahari terbenam, dan yang bagian tengah memiliki pemandangan luas ke laut lepas, ditambah batu-batu besar yg berdiri gagah di tengah laut. Perjalanan menuju pantai ini agak sulit untuk dijangkau, karena jarang dilewati oleh angkutan umum. Disepanjang perjalanan akan melewati pinggirang hutan yang hijau dan rindang, jauh dari pemukiman penduduk. Pantai Srau merupakan pantai yang jarang dikunjungi dan terbilang masih perawan. Oleh karena itu, keasriannya masih benar-benar alami. Terdapat tebing-tebing yang tinggi dan banyak tanaman liar khas pantai yang masih terlihat lebat dan alami. Selain itu, banyak sekali pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni yang setiap kali dihujam oleh kerasnya ombak, akan menambah keelokan panorama pantai tersebut." (sumber).

Gambar 5. Peta Lokasi

     Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, jam 13.00 kami tiba di Pantai Srau. Tiket masuk ke pantai cukup murah yaitu 3000 per orang. Setelah masuk diarea pantai sebagian dari teman saya istirahat, sedangkan saya dan yang lain memancing di tepian pantai Srau. Kami memancing menggunakan cacing yang telah kami siapkan dari rumah. Disini kami banyak menemui ikan-ikan kecil, bulu babi, bahkan kami menemukan timun laut, tapi karena masih kecil, kami tidak jadi mengambilnya. Setelah beberapa jam kami menyusuri pantai dan memancing (kami memancing di sebelah tebing, agar terlindungi dari terik panas matahari) akhirnya kami menuju tempat dimana teman-teman yang lain sedang beristirahat.

Gambar 6. Menuju tempat teman-teman yang lain 

     Setelah berada di tempat teman-teman yang lain, kami mulai mendirikan tenda, kemudian lanjut berenang ditepian pantai. Kami berenang di bibir pantai Srau yang berbeda dari sebelumnya, karena ombak yang lebih tenang menjadi pertimbangan kami.

Gambar 7. Berenang

     Hari sudah semakin sore, kami pun bergegas untuk mandi, setelah lama berenang di tepian pantai. Cuaca hari itu sedikit mendung, hingga pada jam 18.00 hujan turun, kami berteduh di warung terdekat. Dipantai Srau banyak terdapat warung yang berupa atap dan hanya ada beberapa dinding penyekat untuk menandakan milik pedagang satu dengan yang lainya. Saat sore pedagang meninggalkan warungnya, sebenarnya banyak warung yang masih kosong dan memang belum diisi oleh pedagang, sehingga banyak tempat kosong yang bisa kami pakai untuk berteduh, sedangkan tenda kami biarkan kehujanan di tepi pantai. Di tengah hujan kami memasak bekal yang kami bawa untuk makan malam. Hujan tidak begitu deras, hingga pada jam 19.00 hujan mulai reda, bintang dan bulan mulai perlahan bermunculan, menandakan cuaca kembali cerah. Kami pun bersama-sama kembali ketepian pantai, disini kami bercanda, bercerita banyak hingga akhirnya kantuk menghampiri kami tidur ditepian pantai. 

Gambar 8. Pagi di pantai Srau

     Pagi tiba, perlahan dari kami pun bangun satu persatu. Kemudian melakukan aktifitas, seperti berfoto, memancing, membuat makanan untuk sarapan dan berenang. Setelah melakukan aktifitas di pagi hari, cuaca panas mulai terasa, kami memesan es kelapa muda yang sangat segar, karena es kelapa muda disini langsung dipetik dari pohonnya, kami beberapa kali warga sekitar memanjat dan memanen kelapa muda yang terlihat menyegarkan di cuaca yang panas ini. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya es kelapa muda pesanan kami datang, tidak menunggu aba-aba kami pun menikmatinya dengan lahap.

Gambar 9. Foto bersama

Gambar 10. Barang-barang yang menunggu dikemasi

     Tak terasa waktu menunjukan jam 11.00, sebenarnya kami masih ingin berlama-lama liburan di pantai ini, namun karena aktifitas sehari-hari yang sudah menunggu di esok hari, kami pun mulai mengemasi barang-barang kemudian pulang menuju Semarang. Sekian cerita dari saya, terimakasih sudah membaca :D.




  
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger