Gambar 1. Gunung Semeru
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Malam itu, kamis 15 Mei 2014 saya merencanakan untuk pergi mendaki ke Gunung Semeru. Karena belum pernah ke Gunung Semeru, maka saya banyak mencari info-info yang ada diinternet serta forum-forum pendaki gunung agar lebih tahu tentang jalur pendakian serta akses menuju kesana. Setelah merasa mantap untuk melakukan perjalanan, esok hari saya berencana untuk mencari tiket untuk transportasi saya kesana.
Jum'at 16 Mei, hari itu saya mulai mencari tiket kereta untuk berangkat ke Malang. Saya memilih naik kereta karena biayanya relatif lebih murah daripada transportasi umum lain. Pada hari itu saya mencari hari terdekat untuk berangkat ke Malang melalui website resmi PT.KAI, akhirnya saya mendapat tiket ke Malang pada hari Senin 19 Mei. Saya mendapat tiket dengan harga 65rb, karena booking via website, maka dikenakan biaya tambahan sebesar 7rb. Setelah mendapat tiket, saya mulai membuka forum untuk mencari teman pendaki yang juga berangkat pada hari yang sama. Saya berangkat sendiri dari Semarang karena ini rencana yang mendadak, sehingga teman-teman dari Semarang tidak bisa ikut.
Senin 19 Mei saya berangkat dari Stasiun Poncol Semarang pukul 9.30 malam. Jadwal waktu sampai ke Stasiun kota Malang adalah pukul 7 pagi. Ketika berangkat saya memberi kabar kepada teman pendaki dari Lamongan yang saya temui di grup pendaki, karena berangkat dihari yang sama akhirnya kami memutuskan untuk bergabung. Kami merencanakan untuk bertemu di pasar Tumpang (Malang) pada esok hari.
Selasa 20 Mei saya tiba di Stasiun Kota Malang pada pukul 7 pagi, sesuai dengan jadwal. Sebelum tiba saya berbincang dan mencari informasi transportasi umum yang murah untuk ke Pasar Tumpang kepada salah satu penumpang yang saya temui dikereta. Setelah itu akhirnya saya tiba di Stasiun Kota Malang, saya mulai berjalan bersama dua orang penumpang (ayah dan anak) yg tadi saya temui dikereta, untuk mencari angkot. Tujuan mereka ternyata searah dengan saya, disini kami pun mencari angkot dengan kode ADL disekitar Stasiun Kota Malang. Cukup dengan 3rb angkot ini mengantarkan kami menuju Terminal Arjosari, memang untuk ke Pasar Tumpang harus oper angkot, disini saya berpisah dengan dua orang yang bersama dengan saya tadi. Perjalanan saya lanjutkan ke Pasar Tumpang, karena jaraknya yang agak jauh tarif angkot ini adalah 6rb.
Jam 9 pagi saya tiba di Pasar Tumpang, disini saya memberi kabar teman pendaki dari Lamongan bahwa saya sudah sampai. Sambil menunggu saya mencari makanan untuk sarapan pagi. Dua jam lamanya menunggu, akhirnya teman saya datang dengan motornya, dia juga sama seperti saya single trip. Sebelum menuju Ranu Pani saya ke puskesmas dekat Pasar Tumpang untuk mendapatkan surat sehat (salah satu syarat untuk mendaki ke Gunung Semeru),untuk mendapat surat sehat saya hanya membayar 5rb. Setelah semua siap, saya melanjutkan perjalanan ke Ranu Pani dengan membonceng motor teman saya.
Jam 1 siang kami tiba di Ranu Pani setelah hampir dua jam perjalanan dengan motor. Dari Tumpang ke Ranu Pani biasanya para pendaki bisa naik truk atau jeep. Tarif 1 kali jalan mobil jeep adalah skitar 550rb, 1 mobil bisa memuat maksimal 15 orang. Jadi tarif per orang skitar 35-40rb. Informasi ini saya dapat dari beberapa pendaki yang tiba di Ranu Pani menggunakan mobil jeep. Disini saya sangat terbantu oleh teman saya, karena dengan mengendarai motor saya bisa lebih menghemat ongkos perjalanan yang cukup banyak. Sebelum mulai mendaki motor kami di Ranu Pani, tarif parkir motor disini adalah 5rb per harinya.
Di Ranu Pani kami mulai mendaftar dibasecamp pendakian, biaya yang harus dikeluarkan adalah 35rb per orang, saya mendaftar untuk 3hari. Persyaratan pendakian disini adalah fc.ktp, surat sehat dan meterai 6000 untuk surat keterangan bahwa pendaki yang melewati batas pendakian (melewati kalimati), adalah tanggung jawab masing-masing pendaki. Setelah selesai mengurus pendaftaran kami harus keruang pengecekan, ruang pengecekan berfungsi untuk mengetahui apakah peralatan yang kami bawa sudah sesuai standar pendakian (tenda,jas hujan, alat masak, logistik, senter, sb, sepatu/sandal trekking, pisau, p3k). Setelah melewati birokasi pendakian yang cukup merepotkan akhirnya kami berangkat dari Ranu Pani pada pukul 2 siang.
Gambar 16. Sejenak beristirahat ditengah perjalanan
Gambar 19. Sunrise
Gambar 20. Terlihat semburan gas dari kawah
Rincian biaya :
berangkat
-tiket kereta berangkat 65rb+7rb = 72rb
-angkot stasiun-arjosari 3rb
-arjosari-tumpang 6rb
-meminta surat keterangan sehat 5rb
-tumpang-ranu pani bonceng motor temen
-retribusi masuk 35rb (untuk 3hari)
total berangkat 121rb
pulang
-Malang-Surabaya 25rb
-Surabaya-Semarang 85rb
total pulang 110rb
Jam 1 siang kami tiba di Ranu Pani setelah hampir dua jam perjalanan dengan motor. Dari Tumpang ke Ranu Pani biasanya para pendaki bisa naik truk atau jeep. Tarif 1 kali jalan mobil jeep adalah skitar 550rb, 1 mobil bisa memuat maksimal 15 orang. Jadi tarif per orang skitar 35-40rb. Informasi ini saya dapat dari beberapa pendaki yang tiba di Ranu Pani menggunakan mobil jeep. Disini saya sangat terbantu oleh teman saya, karena dengan mengendarai motor saya bisa lebih menghemat ongkos perjalanan yang cukup banyak. Sebelum mulai mendaki motor kami di Ranu Pani, tarif parkir motor disini adalah 5rb per harinya.
Di Ranu Pani kami mulai mendaftar dibasecamp pendakian, biaya yang harus dikeluarkan adalah 35rb per orang, saya mendaftar untuk 3hari. Persyaratan pendakian disini adalah fc.ktp, surat sehat dan meterai 6000 untuk surat keterangan bahwa pendaki yang melewati batas pendakian (melewati kalimati), adalah tanggung jawab masing-masing pendaki. Setelah selesai mengurus pendaftaran kami harus keruang pengecekan, ruang pengecekan berfungsi untuk mengetahui apakah peralatan yang kami bawa sudah sesuai standar pendakian (tenda,jas hujan, alat masak, logistik, senter, sb, sepatu/sandal trekking, pisau, p3k). Setelah melewati birokasi pendakian yang cukup merepotkan akhirnya kami berangkat dari Ranu Pani pada pukul 2 siang.
Gambar.2 Rombongan campuran dari berbagai kota
Walaupun bukan hari libur, Gunung Semeru sepertinya selalu ramai oleh pendaki. Disini saya banyak bertemu oleh pendaki dari berbagai kota di Indonesia. Ada mahasiswa yang sedang berlibur, seorang perkerja yang sedang mengambil cuti, anak sekolah yang merayakan kelulusanya dan masih banyak lainnya. Disini kami sama-sama berencana untuk camp di Ranu Kumbolo. Setelah selesai mengambil beberapa foto kami mulai mendaki. Jalur menuju Ranu Kumbolo tidaklah terlalu menanjak, karena cukup banyak jalan menurun dan jalan mendatar. Dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo kami membutuhkan waktu sekitar 4 jam, meski jalur tidak terlalu menanjak, namun jalur dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo cukup panjang yakni skitar 11km. Di Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo terdapat 4 pos untuk beristirahat para pendaki. Setelah lama berjalan jam 6 sore akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo. Setelah itu kami berbagi tugas, saya mendirikan tenda, sedangkan teman saya membuat makanan.
Gambar 3. Landengan Dowo
Gambar 4. Istirahat di pos 1 dengan beberapa rombongan pendaki lain yang sedang turun
Gambar 5. Istirahat di jembatan dengan rombongan pendaki lain
Rabu 21 Mei, pagi itu saya terbangun dan mulai memancing di Ranu Kumbolo, namun setelah beberapa lama saya tidak mendapat hasil akhirnya saya memutuskan untuk membuat sarapan dengan logistik yang saya bawa.
Gambar 6. Sunrise di Ranu Kumbolo
Gambar 7. Terlihat banyak tenda yang menandakan betapa ramainya pendaki di Gunung ini
Gambar 12. Narsis dulu
Gambar 14. Cemoro Kandang
Jam 10.30 setelah selesai packing, kami mulai melanjutkan menuju Kalimati. Pertama berjalan kami dihadapkan Tanjakan Cinta yang cukup menuras tenaga untuk melewatinya. Tak lama setelah melewati Tanjakan Cinta pemandangan savana yang indah pun menanti, padang savana ini bernama Oro-oro Ombo.
Gambar 8. Siap melanjutkan perjalanan
Gambar 9. Tanjakan Cinta terlihat dari kejauhan
Gambar 10. Ranu Kumbolo terlihat dari Tanjakan Cinta
Gambar 11. Melewati Oro-oro Ombo
Gambar 13. Saya dengan teman pendaki dari Lamongan
Setengah jam lebih berjalan, akhirnya kami sampai di Cemoro Kandang, setelah sebelumnya melewati Tanjakan Cinta dan Oro-oro Ombo. Disini kami beristirahat sejenak untuk minum dan menghilangkan lelah. Jam 11 akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Jalur disini sudah mulai menanjak, meski jalur menanjak tidak terlalu curam namun tetap saja itu cukup menguras tenaga. Satu setengah jam lebih berjalan, kami tiba di Jambangan. Dari Jambangan ke Kalimati tidak membutuhkan waktu yang lama, karena jalurnya yang menurun. Disini kami bertemu pendaki yang menyarankan kami untuk mendirikan camp di Arcopodo, jika ingin ke puncak Mahameru karena perjalanan ke puncak dari Kalimati masihlah sangat jauh. Jam 2 siang akhirnya kami tiba di Kalimati. Disini kami membuat makanan untuk mengisi perut kami yang sudah merasa lapar. Di Kalimati terdapat sumber mata air yang bernama Sumber Mani, namun perjalanan untuk mengambil air cukup jauh yaitu sekitar setengah jam pp dari Kalimati.
Gambar 15. Jambangan
Setelah selesai dan cukup lama beristirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Arcopodo. Selain kami ternyata masih ada beberapa rombongan yang juga bertujuan untuk mendirikan camp di Arcopodo. Perjalanan ke Kalimati ke Arcopodo cukup menguras tenaga, disamping jalanan yang menanjak kami harus membawa beban yang cukup berat. Satu setengah jam perjalanan kami tempuh akhirnya kami sampai di Arcopodo. Setelah sampai kami beristirahat, kemudian mulai mendirikan camp pada pukul 5 sore.
Gambar 17. Jika melewati jalur baru menuju puncak, maka Arcopodo tidak terlewati (Arcopodo terletak kearah berlawanan tanda puncak, ada jalan kecil menurun, dari sini turun sekitar 15-20m)
Kamis 22 Mei, jam 1 dini hari kami bangun untuk melanjutkan perjalanan ke Puncak Mahameru. Dari Arcopodo ke Puncak Mahameru membutuhkan waktu sekitar 4 jam, maka dari itu kami berangkat jam 1 dini hari agar tidak terlalu kesiangan, pasalnya di Puncak Mahameru pada jam 9/10 pagi arah angin bertiup ke Puncak Mahameru membawa gas beracun dari kawah Jonggring Saloko. Sepanjang perjalanan dari Arcopodo ke Puncak Mahameru kami dihadapkan oleh trek berpasir. Trek berpasir membuat langkah kami menjadi lebih berat, karena setiap 2-3 langkah menanjak 1 langkah pasir merosot turun, tak jarang batu yang kami injak juga ikut merosot. Disini kami harus lebih berhati-hati ketika batu yang diinjak merosot, kami harus segera memberi peringatan pendaki lain yang ada dibawah agar tidak terkena longsoran batu. Lama berjalan akhirnya saya tiba di Puncak Mahameru jam 5.15 pagi, sedangkan teman saya sudah lebih dahulu sampai.
Gambar 18. Jalan menanjak sebelum Puncak
Gambar 20. Terlihat semburan gas dari kawah
Gambar 21. Foto bersama di Puncak
Setelah cukup lama di Puncak, pada pukul 7 pagi kami memutuskan untuk turun. Dari Puncak ke Arcopodo untuk turun ternyata tidak membutuhkan waktu yang lama yaitu satu setengah jam, perbedaan yang cukup jauh saat perjalanan naik. Saat kami tiba di Arcopodo saya membuat kopi kemudian memakan bekal yang dibawa untuk sarapan pagi. Setelah itu saya tidur, untuk mengisi tenaga saat perjalanan turun nanti.
Gambar 22. Perjalanan turun ke Arcopodo
Gambar 23. Trek berpasir terlihat dipagi hari
Karena ada keperluan mendadak jam 9.30 pagi saya dan teman saya dari Lamongan memutuskan untuk langsung turun menuju Ranu Pani sedangkan teman-teman pendaki lain berencana untuk camp di Ranu Kumbolo terlebih dahulu. Setelah berpamitan dengan beberapa teman-teman pendaki lain yang juga mendirikan camp di Arcopodo, kami pun mulai turun. Satu jam berjalan kami tiba di Kalimati, disini kami bertemu dengan pendaki lain, akhirnya kami memutuskan bergabung dan beristirahat bersama mereka.
Gambar 24. Terlihat Puncak Mahameru dari Kalimati
Gambar 25. Foto bersama di Kalimati
Setelah beristirahat cukup lama, jam 11 siang kami segera melanjutkan perjalanan turun, agar tidak terlalu malam saat sampai di Ranu Pani. Perjalanan turun ke Ranu Kumbolo ternyata tidak berbeda jauh dengan perjalanan naik yaitu sekitar 3 jam, hal ini disebabkan karena jalur yang kami lalui cukup panjang, sehingga perjalanan naik dan turun tidak berbeda jauh. Setelah lama berjalan, jam 2 siang kami tiba di Ranu Kumbolo. Kami beristirahat untuk makan dan mengisi bekal air minum yang sudah mulai menipis.
Jam 2.30 siang kami kembali memulai perjalanan untuk ke Ranu Pani. Sama halnya Kalimati ke Ranu Kumbolo, perjalanan turun dari Ranu Kumbolo ke Ranu Pani juga membutuhkan waktu yang tidak jauh berbeda ketika perjalanan naik yaitu 3,5 jam perjalanan. Setelah 3 jam lebih perjalanan akhirnya kami sampai di Ranu Pani pada jam 6 sore. Setelah sampai kami pun segera pulang, dari Ranu Pani saya diantarkan oleh teman saya ke Terminal Arjosari, yang memang kebetulan searah. Saya memang tidak mempersiapkan tiket kereta untuk pulang, jadi saya memilih naik bis untuk pulang ke Semarang. Untuk sampai Semarang dari Malang saya harus ke Surabaya terlebih dahulu, karena memang tidak ada jurusan yang langsung ke Semarang. Tiket bis dari Malang-Surabaya adalah 25rb sedangkan Surabaya-Semarang adalah 85rb. Setelah semalaman diperjalanan Jum'at 23 Mei akhirnya saya tiba di Semarang dengan selamat. Sekian cerita dari saya, terimakasih sudah membaca.
Jam 2.30 siang kami kembali memulai perjalanan untuk ke Ranu Pani. Sama halnya Kalimati ke Ranu Kumbolo, perjalanan turun dari Ranu Kumbolo ke Ranu Pani juga membutuhkan waktu yang tidak jauh berbeda ketika perjalanan naik yaitu 3,5 jam perjalanan. Setelah 3 jam lebih perjalanan akhirnya kami sampai di Ranu Pani pada jam 6 sore. Setelah sampai kami pun segera pulang, dari Ranu Pani saya diantarkan oleh teman saya ke Terminal Arjosari, yang memang kebetulan searah. Saya memang tidak mempersiapkan tiket kereta untuk pulang, jadi saya memilih naik bis untuk pulang ke Semarang. Untuk sampai Semarang dari Malang saya harus ke Surabaya terlebih dahulu, karena memang tidak ada jurusan yang langsung ke Semarang. Tiket bis dari Malang-Surabaya adalah 25rb sedangkan Surabaya-Semarang adalah 85rb. Setelah semalaman diperjalanan Jum'at 23 Mei akhirnya saya tiba di Semarang dengan selamat. Sekian cerita dari saya, terimakasih sudah membaca.
Rincian biaya :
berangkat
-tiket kereta berangkat 65rb+7rb = 72rb
-angkot stasiun-arjosari 3rb
-arjosari-tumpang 6rb
-meminta surat keterangan sehat 5rb
-tumpang-ranu pani bonceng motor temen
-retribusi masuk 35rb (untuk 3hari)
total berangkat 121rb
pulang
-Malang-Surabaya 25rb
-Surabaya-Semarang 85rb
total pulang 110rb