Gambar 1.Narsis dipuncak gunung prahu
Kali ini saya akan bercerita tentang pendakian Gunung Prahu pada tanggal 26-27 April 2014 yang lalu. Gunung Prahu adalah sebuah gunung yang terdapat di
Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah.
Singkat cerita saya dan kedua teman saya berangkat dari Semarang pukul 11 siang. Saat itu kami menuju rumah salah satu teman saya yang berada di Kendal. Ini adalah salah satu alasan kami untuk mendaki Gunung Prahu via desa Kenjuran, karena kami berfikir lebih dekat daripada kami harus melalui jalur pendakian lain yang ada di Dieng, Wonosobo.
Dari Semarang untuk menuju ke desa Kenjuran membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Dengan berbekal informasi dari internet dan banyak bertanya akhirnya kami sampai di desa Kenjuran pada pukul 2.30 sore. Saat itu perjalanan kami disambut dengan hujan yang deras, hingga kami harus beberapa kali berhenti untuk berteduh.
Gambar 2. Berteduh sambil membuat kopi
Gambar 3. Hujan deras mengguyur saat kami tiba di desa Kenjuran
Saat kami sampai di desa Kenjuran, kami pun segera menitipkan motor disalah satu rumah warga desa Kenjuran. Kami menitipkan motor kami di rumah bapak Thamrin, sebenarnya ini adalah ketidak sengajaan saya yang mengira bahwa rumah bapak Thamrin adalah basecamp pendakian, setelah sebelumnya saya bertanya pada salah satu warga sekitar. Dengan keramahan keluarga bapak Thamrin kami pun dibolehkan untuk menitipkan sepeda motor kami, bahkan disana kami disambut layaknya saudara jauh yang lama tidak berkunjung.
Gambar 4. Makan yang banyak mumpung gratis,haha
Setelah lama menunggu akhirnya hujan pun reda, kami pun berpamitan dengan keluarga bapak Thamrin untuk melanjutkan perjalanan mendaki ke Gunung Prahu. Pukul 3.30 sore kami berangkat dari rumah bapak Thamrin. Agar tidak kebingungan ketika melewati ladang, saat itu bapak Thamrin membuat petunjuk agar kami tidak berputar-putar di ladang warga yang cukup luas dan banyaknya percabangan jalur. Setelah beberapa menit meninggalkan rumah bapak Thamrin, kami sampai pada ladang warga, disini kami banyak berpapasan dengan warga sekitar yang sangat ramah. Tak lama kemudian pos 1 pun mulai terlihat, setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai di pos 1.
Gambar 5. Melalui ladang
Gambar 6. Ladang warga desa Kenjuran
Gambar 7. Menuju pos 1
Gambar 8. Sampai di pos1
Karena ada papan petunjuk menuju puncak, kami pun memangkas jalur, melalui tengah-tengah ladang dan melewati semak belukar yang lebat. Disini kami sedikit bingung karena didepan tidak ada lagi petunjuk, kami pun terus melewati semak belukar dan akhirnya sampai pada jalur yang sedikit terbuka. Kami melanjutkan perjalan, sambil berjalan kami memasang petunjuk jalan agar memudahkan pendaki lain yang melewati jalur ini, hingga kami berhenti di pos 2 untuk istirahat.
Gambar 9. Melalui semak belukar
Gambar 10. Memasang petunjuk jalan
Gambar 11. Sampai pos 2
Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan. Hingga petang datang kami masih berada di hutan gunung Prahu yang cukup lebat. Jam sudah menunjukan pukul 7.30, puncak Gunung Prahu yang luas pun sudah terlihat, namun jalan yang kami lalui masihlah semak belukar yang lebat dan tak satu pun pendaki yang kami temui semenjak awal perjalanan, padahal kami mendaki saat weekend dimana biasanya gunung diramaikan oleh para pendaki. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan (tersesat), akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan camp dan melanjutkan perjalanan diesok hari.
Gambar 12. Camp di semak-semak,jalan menuju puncak Gunung Prahu
Dari camp yang kami dirikan ternyata menuju puncak tidaklah jauh yakni sekitar setengah jam perjalanan. Setelah melewati semak belukar kami disambut sabana yang luas. Keramaian pendaki terlihat dari kejauhan, kami mulai mendekati mereka dan sejenak bergabung dengan mereka.
Gambar 13. Keramaian pendaki mulai terlihat
Gambar 14. Ramainya puncak Gunung Prahu
Setelah beberapa jam di puncak, kami pun turun pada pukul 8 pagi. Perjalanan turun dari sini cukup membingungkan, walaupun kami sudah membuat petunjuk, namun sabana yang luas membuat kami bingung. Kami pun turun dijalur yang salah kemudian kembali lagi naik dan mengingat-ingat hingga tiga kali seperti itu, sebelum akhirnya kami menemukan jalur yang kami lalui tadi. Kami pun lega ketika tiba ditempat camp. Sejenak istirahat kami mulai packing dan segera turun.
Gambar 15. Perjalanan turun
Gambar 16. jalur yang salah sebelum menuju tempat camp
Seperti kemarin, ketika perjalanan turun tak satupun pendaki yang kami temui. Hingga sampai diladang barulah kami menemui orang yaitu warga sekitar. Sesampainya di ladang kami diguyur hujan yang cukup deras, seperti kemarin yang mengguyur kami saat berangkat. Kami akhirnya tiba di rumah bapak Thamrin, kami beristirahat disana sambil menunggu hujan reda. Tak lama setelah hujan reda kami pun berpamitan untuk pulang. Sekian cerita dari saya, terimakasih sudah membaca.
Gambar 17. Jalur yang semalam dilewati
Gambar 18. Jalur pendakian dekat pos 4
Gambar 19. Jalur pendakian dekat pos 3
Gambar 20. Perjalanan turun