Rabu, 01 Oktober 2014

Camping di Gunung Andong, Berenang di Air Terjun Sekar Langit

    
Gambar 1. Punggungan Gunung Andong

     Gunung Andong adalah sebuah gunung bertipe perisai di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini belum pernah mempunyai aktivitas meletus. Gunung Andong terletak di antara Ngablak dan Tlogorjo, Grabag dan berketinggian sekitar 1.463 m. Gunung Andong merupakan salah satu dari beberapa gunung yang melingkari Magelang. Berdampingan dengan gunung Telomoyo, gunung ini berada di perbatasan wilayah Salatiga, Semarang, dan Magelang. sumber


     Perjalanan saya kali ini terjadi sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 13 September 2014. Gunung Andong, baru-baru ini gunung tersebut sepertinya sudah menjadi populer (Saya lihat dari banyaknya foto-foto yang bertebaran didunia maya). Mungkin karena jalur pendakian yang mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di puncaknya. Selain itu pemandangan di Gunung Andong yang cukup memanjakan mata. Hal ini yang membuat saya dan teman-teman tertarik untuk mencoba mengunjunginya. Setelah membuat perencanaan untuk mengunjungi gunung Andong, kami pun menemui kesepakatan bahwa kami akan berangkat pada tanggal 13 September 2014.

     Karena jalur pendakian yang terbilang cukup mudah, rombongan saya kali ini terbilang cukup ramai, yakni ada 12 orang. Disini kami tidak berangkat bersama-sama, karena beberapa dari kami mempuyai tempat tinggal yang jauh (jogja,gunung pati dan semarang). Kami memutuskan untuk bertemu di basecamp/puncak gunung Andong. Jam 14.00 saya berangkat dari Semarang, dengan ketiga teman saya. 

     Kami melewati rute ini Start dari jalan raya Semarang Solo tepatnya di terminal Pasar Sapi Salatiga → belok ke arah Magelang (jalan raya Salatiga – Kopeng) →Kopeng → lanjut ke arah magelang → Pasar Ngablak (perhatikan gapura pasar Ngablak yang berwarna biru) → Belok Kanan di gapura yang kedua kearah Grabag (mangli) jika anda melewati lapangan sepak bola ngablak berarti anda di jalur yang benar → maju sekitar 2 KM akan ada pertigaan makam dusun kenteng (perhatikan Plang Arah Penunjuk jalan) → belok kiri dan ikuti jalan itu sampai bertemu plang selanjutnya → SD Girirejo 2 (belok kanan)  → Sampai lah  di Dusun SAWIT. start pendakian Gunung Andong. sumber

     Dua jam perjalanan akhirnya kami sampai di basecamp Gunung Andong, rute untuk menuju basecamp Gunung Andong terbilang cukup mudah, kami tidak perlu bertanya karena sudah ada papan petunjuk yang mengantarkan kami hingga tiba di basecamp. Sampai di basecamp kami istirahat sejenak, sambil memberi kabar teman-teman yang lain. Satu jam kami menunggu, namun belum ada tanda-tanda dari kedatangan teman-teman kami yang lain, karena jarak kepuncak tidak terlalu jauh, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu di puncak Gunung Andong. Retribusi untuk masuk disini adalah 3rb dan pakrir motor sebesar 2rb (Untuk 4orang dan parkir 2 motor kami membayar sebesar 16rb).

Gambar 2. Mulai Berjalan

     Jam 17.00 kami mulai berjalan dari basecamp. Diperjalanan kami melewati ladang penduduk dan hutan pinus, sepanjang perjalanan di Gunung Andong saya masih dapat menerima sms dari teman saya yang menyusul. Ternyata disepanjang jalan hingga puncak Gunung Andong terdapat sinyal (saya menggunakan indos*t), selain sinyal di Gunung ini juga terdapat mata air, sehingga pengunjung  tidak perlu takut kehabisan air diperjalanan. Mata air ini terdapat di bawah, mungkin sekitar 15-30 menit sebelum puncak Gunung Andong.

     Jam 19.00 akhirnya kami sampai di puncak Gunung Andong, disini sudah banyak terdapat tenda yang berdiri. Puncak Gunung Andong terbilang sempit, namun puncak Gunung Andong berbentuk memanjang, sehingga di sepanjang jalan puncak inilah yang biasanya dijadikan tempat camping para pengunjung. Sambil menunggu kedatangan teman, kami menggelar matras dan membongkar logistik yang telah disiapkan dari rumah. Disini kami membuat kopi dan menghangatkan nasi yang telah kami bawa. Beberapa saat kemudian, kopi dan nasi beserta lauknya sudah siap untuk dimakan. Ditengah udara dingin pegunungan, kami pun menyantap makanan yang masih hangat itu dengan lahapnya.

     Satu jam berlalu, teman-teman yang lain akhirnya datang, disini kami pun bergabung. Meski bergabung, ada tenda kami yang terpisah, karena tempat yang memang terbatas. Malam itu sangat cerah, bulan bersinar terang, bintang-bintang terlihat indah serta gunung Merbabu yang terlihat gagah didepan mata kami. Saat itu di Gunung Andong sangat ramai, tak jarang pengunjung yang datang, tidak bisa mendirikan tenda, karena di puncak sudah penuh oleh tenda. Malam semakin larut, bahkan pada jam 02.00 dini hari, masih saja sesekali terdengar jelas obrolan-obrolan ataupun gelak tawa dari pengunjung yang lain. Saat itu saya pun mulai tidur.

     Jam 05.00, saat itu saya terbangun, saya berjalan untuk melihat pemandangan sekitar dan melihat sunrise. Banyak pengujung lain yang juga sudah bangun dipagi itu, cuaca memang cerah, namun saat itu sunrise yang dinantikan tak kunjung muncul, hingga langit cerah matahari baru terlihat, hmm cukup mengecewakan, tapi pemandangan sekitar digunung, mampu mengobati rasa kecewa kami.

Gambar 3. Gunung Merbabu-Merapi

Gambar 4. Punggungan Gunung Andong

     Setelah berjalan-jalan dan puas mengabadikan gambar akhirnya saya kembali ketenda untuk membuat sarapan. Kali ini saya mendapat menu istimewa dan jarang saya nikmati, yaitu rasum tentara yang dibawa oleh salah satu teman saya, sepertinya sangat enak apalagi beraneka rasa nasi yang ada, membuat saya tak sabar ingin mencicipinya. Saya memasak air dan menghangatkan nasi kaleng yang dibawa teman saya, setelah cukup hangat, bahkan bisa dibilang panas, saya pun meniriskan nasi kaleng tersebut dan membukanya. Hmm gurih-gurih nyoy, meskipun nasi matang kurang sempurna atau istilah jawanya adalah "Ngletis" what the meaning of Ngletis? I'm sure you knowlah gimana rasanya.

     Setelah sarapan pagi, kami pun, bersiap-siap untuk turun. Dipuncak Gunung Andong tidak terdapat pepohonan besar yang melingdungi dari terik matahari, jadi ketika siang hari, cuaca akan terasa sangat panas. Kami turun pada jam 09.30 dan tiba dibasecamp pukul 11.00.

 Gambar 5. Foto bersama sebelum turun

  Gambar 6. Perjalanan turun

Gambar 7. Sampai dibawah

     Setelah sampai di basecamp, kami pun melanjutkan untuk mengunjungi wisata air terjun, sebelum menuju gapura (lihat gambar diatas) memang terdapat papan yang mengarahkan ke air terjun dan puncak, jadi kami pun penasaran ingin mengunjungi air terjun tersebut. Kami bertanya-tanya penduduk sekitar, namun ternyata jalan ke air terjun tersebut masih diperbaiki, memang sebagian dari kami ada yang mengendarai mobil, jadi sangat sulit dilalui jalan tersebut. Setelah mendapat referensi dari salah satu teman, akhirnya kami, mengunjungi Air Terjun Sekar Langit yang berada kurang lebih 20-30 menit perjalanan dari basecamp Gunung Andong. 

     Air Terjun Sekar Langit, terletak di desa Telogorejo,Grabag, Magelang. Sekar Langit dalam bahasa jawa, sekar berarti bunga, dan langit berarti langit, maka jika diterjemahkan berarti bunga yang turun dari langit.  Air terjun Sekar Langit merupakan tetesan mata air yang berasal dari puncak Gunung Telomoyo, gunung yang membatasi antara kota Salatiga dan kota Magelang di Jawa Tengah. Air Terjun Sekar Langit memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan aliran airnya nanti akan mengalir ke arah barat menuju ke aliran sungai Elo dan selanjutnya bermuara di laut selatan Jawa.

     Untuk masuk ke wisata Air Terjun Sekar Langit, retribusi yang dikenakan sebesar 4,5rb, sedangkan parkir motornya 2rb. Dari parkiran menuju air terjun kami harus berjalan kurang lebih 15 menit. Disepanjang jalanan menuju air terjun, banyak terdapat pohon bambu yang rindang. Setelah sampai di air terjun beberapa teman saya tak kuat menahan diri untuk tidak berenang, tanpa berfikir banyak, mereka pun berenang. Tak peduli dengan pengunjung lain dan aliran air yang berwarna coklat, sepertinya mereka sangat menikmati asyiknya berenang, sebenarnya saya juga ingin ikut berenang bersama mereka, namun saya tidak membawa celana lain, selain celana yang saya pakai. 

     Menunggu teman-teman sedang berenang, saya pun tidur diatas bebatuan sambil mencelupkan sebagian kaki keair, sungguh relaksasi yang menyegarkan, setelah sebelumnya menempuh perjalanan turun Gunung Andong.

Gambar 8. Pintu masuk Air Terjun Sekar Langit

Gambar 9. Air Terjun Sekar Langit

Gambar 10. Renang di air terjun

     Setelah lama berada disini di Air Terjun, akhirnya kami mulai meninggalkan lokasi pada jam 13.00 meninggalkan lokasi dan pulang kerumah masing-masing. Mungkin sekian dulu catatan perjalanan yang saya tulis, terimakasih sudah membaca. Bila ada kritik dan saran, silahkan tulis dikolom komentar :D 




Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger