Minggu, 15 Desember 2019

Pesona Gunung Tujuh

Gambar 1. Danau Gunung Tujuh

Gunung Tujuh, hmm rasa-rasanya tidak lengkap apabila datang mendaki Gunung Kerinci tanpa mampir ketempat ini. Percayalah anda tidak akan kecewa. Cerita ini merupakan lanjutan dari perjalanan sebelumnya :
Terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Jambi. Gunung Tujuh mempunyai danau seluas 960 hektare, dengan panjang 4,5 kilometer, dan lebar 3 kilometer. Sesuai namanya yaitu "Gunung Tujuh", terdapat danau yang dikelilingi oleh tujuh gunung. Salah satu puncak tertingginya adalah Gunung Halu Jujuhan dengan ketinggian (2.732 mdpl). Dari ketujuh gunung tersebut masing-masing mempunyai nama antara lain adalah Gunung Hulu Tebo Kanan (2.525 mdpl), Gunung Tarpanggang (2.469 mdpl), Gunung Mandurai Besi (2.431 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl), Gunung Tujuhan (2.325 mdpl), dan Gunung Silasi (2.310 mdpl).

Perjalanan saya mulai dari Homestay Paiman (Basecamp Gunung Kerinci) yang terletak di Simpang Macan. Dari sini membutuhkan waktu sekitar 40 menit perjalanan menggunakan angkot, lalu disambung dengan naik ojek untuk sampai jalur pendakiannya. Nah untuk mencari angkot cukup mudah saya hanya perlu berjalan didepan Homestay, kemudian menunggu. Berdasarkan survey-survey penduduk setempat sih operasional angkot disini mulai jam 06.00-16.00. Tak butuh waktu lama, sambil menghisap sebatang rokok, angkot pun tiba. Okelah saya langsung cus, menuju Desa Pelompek. Menarik selain sejuk dipagi hari, mata saya dimanjakan oleh hijaunya kebun teh dan kemegahan Gunung kerinci yang selalu terlihat saat perjalanan.

Setengah jam berlalu, saya tiba di Desa Pelompek. Saya langsung mencari ojek untuk mengantarkan saya ke jalur pendakian Gunung Tujuh. Bagi yang mau menghemat butget habis-habisan bisa jalan kaki, mungkin sekitar 3km dari tempat pemberhentian angkot :). Oh iya kalo kalian naik ojek jangan lupa minta nomor drivernya yah, biar gampang pas pulang bisa langsung dijemput.

Gambar 2. Tempat reservasi pendakian

Setelah melakukan reservasi saya bergegas melanjutkan perjalanan. Suasana asri sangat terasa ketika memasuki jalur pendakian, hijaunya pepohonan menutupi sepanjang jalur. Sangat cocok untuk anda yang tidak suka berpanas-panasan disiang hari,hehe. Oh iya saat itu hari Selasa, jadi bisa dibilang sangat sepi apabila dibandingkan dengan pendakian-pendakian di Jawa, sesekali saya hanya berjumpa dengan turis-turis asing dan nelayan setempat yang mencari ikan di Danau Gunung Tujuh. 

Gambar 3. Jalur Pendakian Gunung Tujuh

Sekitar 2,5 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Danau Gunung Tujuh. Kesunyian dan keindahan kabut tipis di permukaan airnya begitu menghipnotis, memberikan kenyamanan dan keindahan ketika pertama kalinya saya menapakkan kaki kesana. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat berada disini. Oh iya apabila anda pernah terbesit keinginan untuk berenang di Ranukumbolo tapi ternyata sudah dilarang saat ini, maka gantilah tujuan anda kesini,haha.

Gambar 4. Di Danau Gunung Tujuh saya menunjuk Halu Jujuhan

Camping ceria juga bisa, dibeberapa bibir danau cukup luas untuk mendirikan Camp. Atau gelar tikar terus santai-santai dipinggir danau juga boleh. Kalo kalian cukup beruntung menjumpai sampan nelayan, sewa saja untuk keliling di danau.

Gambar 5. Piknik hepi

Oke cukup sekian dulu catatan perjalanan saya kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membaca, terimakasih sudah berkunjung. 

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger