Rabu, 20 Mei 2015

Bulan Mei : Pasca Setahun Ketika Saya Berhenti Menjadi Perokok

     
Gambar 1. Rokok

     Hey apa kabar nih temen-temen pembaca? hari ini mungkin saya tidak menceritakan tentang perjalanan travelling ataupun hikking. Saya kali ini ingin menceritakan sedikit tentang salah satu perjalanan yang membawa pengaruh besar dalam hidup saya saat ini. Ini adalah sebuah perjalanan menuju perubahan, apa sih perubahan yang saya lakukan? perubahan yang saya lakukan saat itu adalah menghentikan kebiasaan merokok. Mungkin biasa saja ya bagi sebagian orang, tapi bagi saya itu adalah sebuah pencapaian,hehe.


     Mei 2014, saat itu adalah kesekian kalinya saya mencoba berhenti merokok. Sebelumnya saya memang pernah mencoba beberapa cara untuk menghilangkan kebiasaan merokok ini. Mulai dari mengurangi jumlah rokok per hari, hingga langsung berhenti merokok. Namun usaha yang saya lakukan saat itu selalu gagal, setelah beberapa hari berjalan. Wah kayaknya susah banget yah? iya kalo kalian nggak ngrokok jangan sampai deh, kalian jadi perokok. Karena apa? selain kesehatan, uang yang harus kalian bayar ketika membeli rokok itu semakin hari semakin mahal lho. Jangan harap deh rokok dapet subsidi dari pemerintah yang ada cukai rokok makin digedein,haha :D. Setiap bulan sebelum berhenti merokok, saya menghabiskan sekitar 300-400rb/bulan untuk membeli rokok. Padahal saat itu saya masih kuliah. Lumayan kan kalau uang itu bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat, misalnya ditabung atau beli buku buat referensi kuliah. Hari itu saya sudah menjadi perokok aktif selama 7 tahun, kalo dihitung masa pertama kali mencoba rokok dan merokok tanpa diketahui orang tua mungkin lebih. Memang sejak SMA saya sudah biasa merokok dirumah meski sekolah melarang keras setiap anak didiknya merokok, namun tidak dengan keluarga saya dirumah.

     Hari ini saya akan sedikit bercerita tentang proses bagaimana saya berhenti merokok. Untuk bisa berhenti merokok pertama-tama adalah anda harus punya niat dan keinginan yang kuat untuk berhenti merokok, karena tanpa niat dan keinginan yang kuat, setiap usaha yang anda lakukan tidak akan membuahkan hasil, sama seperti saya sebelumnya,hehe.

     Saat itu saya sedang berselancar di dunia maya ditemani secangir kopi hangat dan tentunya sebatang rokok yang menyala ditangan. Nikmat dan mantap, yah saat itu saya masih seorang perokok aktif. Klik sana klik sini, baca ini, baca itu, akhirnya perhatian saya tertuju pada salah satu judul sebuah postingan diskusi yang membahas tentang Rokok. Ketertarikan untuk masuk keforum dan membaca forum diskusi itu pun semakin kuat. Klik, muncullah postingan lengkap isi forum diskusi tersebut. Untuk menyingkat cerita mungkin inti dari forum tersebut adalah mengajak kita sebagai perokok sadar bahwa merokok tidak hanya membawa dampak buruk dari diri sendiri, melainkan orang disekitar kita juga akan kena dampaknya. Salah satu contoh kasusnya adalah ini.

Gambar 2. Ini artikel beritanya yang pernah dimuat di healt detik

      Oke langsung saja, dari forum tersebut saya banyak membaca tentang berbagai cara serta testimoni-testimoni para perokok yang sudah berhasil berhenti mencadi pecandu rokok. Dari situ juga saya tertarik untuk mencoba beberapa metode yang banyak dijelaskan disana. Sebenarnya sederhana metode yang saya coba ini, namun tidak setiap orang bisa dan mengerti apa yang saya lakukan. Oke apa sih yang harus dilakukan? saat itu saya menanamkan sebuah mindset/pola pikir yang sederhana bahwa "saya bukan perokok, jadi saya tidak butuh rokok" (teknisnya mungkin bisa dibaca disini). Langsung berhasilkah? tentu saja tidak sesederhana itu, minggu-minggu pertama banyak teman yang menawari rokok saat berkumpul. Belum lagi keinginan merokok saat sehabis makan ataupun sedang minum kopi. Tetapi biasanya saya ganti dengan permen agar keinginan merokok itu dapat berkurang. Satu bulan berlalu, saya tidak merokok sama sekali. Saat itu keinginan merokok masih belum bisa hilang, bahkan bertambah kuat ketika saya sedang minum kopi atapun sesudah makan. Disaat-saat seperti inilah niat dan keinginan yang kuat sangat diperlukan, hal ini cukup berat bagi saya, apa lagi lingkungan dan teman saya yang rata-rata adalah perokok aktif. Tetapi semua itu tidak boleh jadi alasan untuk kegagalan saya selanjutnya. Saya harus bisa berhenti merokok. Bulan kedua, saya semakin terbiasa hidup tanpa merokok, permen untuk mengurangi keinginan merokok pun sudah tidak saya perlukan. Pernafasan menjadi lebih segar dan ringan, tidak sama seperti saat saya masih merokok. Sering sesak bila melakukan aktifitas yang menguras banyak tenaga. Bulan ketiga, empat, lima, saya lalui dengan lancar dan tetap tanpa rokok sama sekali. Bulan keenam saat itu saya merindukan kepulan asap rokok yang biasa dinikmati dengan secngkir kopi hangat. Saya ditawari rokok oleh teman. Saya terima dengan senang hati, saat itu saya merokok lagi setelah enam bulan tanpa rokok. Saat itu rokok yang saya nikmati terasa hambar, tidak seperti dulu, rokok yang mampu menghadirkan sensasi rasa tersendiri bagi penikmatnya kini tidak bisa saya rasakan lagi, Haha, mungkin kali ini saya memang benar-benar tidak membutuhkan rokok lagi seperti mindset yang pernah saya tanamkan dulu. Sampai saat ini pun hal yang sama masih saya rasakan, merokok tidak seenak dan senikmat dulu. Memang terkadang sampai saat ini saya menerima tawaran rokok dari teman, namun yang paling penting adalah saya tahu batasan-batasan agar tidak kecanduan rokok lagi. Yah mungkin sekian dulu ceritanya, lain kali akan saya ceritakan apa hal-hal positif yang bisa didapatkan ketika tidak merokok. Merokok bukanlah kebiasaan yang baik, saya yakin setiap perokok pasti menyadarinya. Ketika anda punya keinginan tetapi masih sulit untuk mengurangi/menghentikannya tetaplah berpegang teguh pada niat awal anda berhenti merokok, "where there is a will there is a way" dimana ada keinginan disitu ada jalan. Sekian dari saya terimakasih
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger